"Mereka yang tinggal sendirian semacam kehilangan support system-nya. Akibatnya, mereka berisiko tinggi mengosumsi alkohol untuk meredakan masalah kesepian yang dialami. Jadi, alkohol ini semacam pelampiasan untuk mengobati diri sendiri," tambah dr Siste.
Dia menambahkan, terlebih akses untuk mendapatkan alkohol saat ini begitu mudah. Bahkan, remaja saja sudah banyak yang mengaksesnya tanpa harus memperlihatkan kartu identitasnya ke petugas penjual minuman beralkohol.
"Karena kemudahan akses mendapatkan minuman beralkohol, ini juga yang membuat mereka yang sendirian di masa pandemi berisiko tinggi kecanduan karena dia bisa beli minuman itu dengan cukup mudah," ujar dr Siste.
(Dyah Ratna Meta Novia)