Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta-Fakta Menarik Masjid Keramat di Kalimantan yang Kental Arsitektur Jawa

Violleta Azalea Rayputri , Jurnalis-Kamis, 25 Februari 2021 |17:00 WIB
Fakta-Fakta Menarik Masjid Keramat di Kalimantan yang Kental Arsitektur Jawa
Masjid Keramat Pelaju di Pandawan, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Wikipedia.org)
A
A
A

3. Program dari Kesultanan Demak

Masjid ini merupakan program dari pengembangan ajaran Islam Kesultanan Demak Bintaro yang membangun sembilan masjid. Masjid Pelajau dipercaya sebagai yang kelima dari sembilan masjid yang dibangun Kerajaan Islam Demak.

Saat itu utusan Raden Fatah bersama enam orang lainnya yang berasal dari Kerajaan Islam Demak di pulau Jawa datang ke Tanah Banjar dengan menyusuri Sungai Negara hingga sampai ke Sungai Palayarum di Desa Pelajau.

Bersama pangeran dari Kerajaan Banjar, para utusan tersebut kemudian menjalankan program dari pengembangan ajaran Islam Kerajaan Demak Bintaro yang membangun sembilan masjid. Akhirnya dibangunlah masjid kelima yaitu Masjid Keramat Pelajau tersebut.

“Jadi sesuailah jumlah masjid yang dibangun dengan jumlah wali songo” terang channel Youtube Ampah Channel dalam videonya pada 25 Oktober 2020. 

4. Tradisi Batubambang

Setiap tahun, utamanya saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, masjid ini memiliki sebuah tradisi bernama "Batumbang".

Proses batumbang adalah membawa bayi yang telah berumur sejak lahir hingga kurang lebih satu tahun ke masjid, kaum remaja mengangkat si bayi dan kemudian menjejakkan kaki si bayi tersebut ke atas tangga mimbar tempat Khatib berkhutbah.

Kemudian, setelah acara sungkeman selesai, para orang tua yang membawa bayi tersebut menebarkan beberapa koin uang receh yang langsung diperebutkan oleh anak-anak. Acara dilanjutkan shalat dan do'a yang dipimpin oleh kaum masjid yang diiringi dan diamini keluarga si Bayi dan orang-orang sekitar yang mengikuti kegiatan ini.Lalu yang terakhir adalah dengan membagikan kue apam / apem ke masing-masing pengunjung untuk dimakan bersama.

Beberapa filosofi yang dapat diambil adalah, bayi yang diajari untuk naik ke mimbar tersebut agar kelak menjadi seorang pemimpin yang arif, dan menjadi pribadi yang baik. 

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement