Pada awal 2021, para arkeolog ternyata menemukan penemuan serupa di dinding sebuah gua di Indonesia. Penemuan tersebut dikatakan sebagai seni gua tertua di dunia, yaitu sebuah lukisan yang menggambarkan babi kutil berusia 45.000 tahun.
Dr. Sven Ouzman, dari Sekolah Ilmu Sosial Universitas Western Australia, percaya bahwa penemuan terbaru lukisan kanguru itu akan membantu para peneliti untuk lebih memahami sejarah pribumi Australia.
"Gambar kanguru yang ikonik ini secara visual mirip dengan lukisan-lukisan batu dari pulau-pulau di Asia Tenggara yang berusia lebih dari 40.000 tahun. Ini menunjukkan hubungan budaya dan menerangkan bahwa ada seni batu yang lebih tua di Australia," sebut Ouzman.
Sementara, Ketua Badan Hukum Balanggarra Aboriginal, Cissy Gore Birch, menambahkan; "Pengetahuan dan cerita para pribumi tidak boleh hilang dan harus terus dibagikan untuk generasi mendatang," katanya.
"Penanggalan lukisan tertua yang diketahui berada di tempat penampungan batu Australia ini sangat penting bagi orang Aborigin dan Australia. Ini juga merupakan bagian penting dari sejarah Australia," tambah Birch.
Saat ini, para peneliti sedang menyusun periode waktu untuk seni Aborigin Kimberley. Mereka akan menggunakan metode penanggalan sarang tawon untuk menentukan kapan gaya seni batu khas itu dimulai dan berakhir. Kendati para ilmuwan tidak mengetahui dengan jelas kapan Australia dihuni, namun bukti menunjukkan, manusia pertama kali muncul di sana sekitar 60.000 tahun lampau.
(Rizka Diputra)