PAKAR arkeologi Universitas Melbourne, Australia berhasil mengidentifikasi lukisan kanguru yang diperkirakan berusia sekitar 17.300 tahun. Jika memang benar, maka lukisan itu 10.000 tahun lebih tua dari Piramida Agung Giza dan Stonehenge.
Lukisan kanguru setinggi dua meter yang disebut sebagai seni batu utuh tertua di Australia yang ditemukan di Kimberley, sebelah utara negara bagian Australia Barat yang terkenal dengan kekayaan seni batunya.
Arkeolog menentukan usia seni yang terdapat dalam gua tersebut menggunakan teknik baru yang melibatkan sekitar 27 sarang tawon lumpur kuno dan 26 lukisan serupa yang mereka kumpulkan.
Oleh para peneliti Universitas Melbourne, sarang-sarang tersebut diberi penanggalan radiokarbon dan hasilnya adalah lukisan tersebut telah dibuat dalam rentang 17.500 dan 17.100 tahun silam.
Baca juga: Mau Lihat Fosil Manusia dan Hewan Purbakala, Coba Mampir ke Sini Deh
Dr. Damien Finch, seorang peneliti postdoktoral yang memelopori penanggalan baru itu menamakan penemuan seni cadas tersebut sebagai lukisan 'in-situ' tertua di Australia.
"Ini adalah penemuan yang cukup signifikan. Karena melalui perkiraan awal ini, kami dapat memahami sesuatu dari dunia tempat para seniman kuno ini tinggal," jelas Finch menyitir Express.co.uk.
Para peneliti juga tidak pernah tahu apa yang ada dalam pikiran para seniman ketika melukiskan karya ini yang usianya lebih dari 600 generasi yang lalu.
(Foto: Express.co.uk)
"Tetapi kami tahu bahwa periode Naturalistik diperpanjang hingga zaman es terakhir. Jadi lingkungannya lebih sejuk dan lebih kering daripada saat ini," tuturnya.
Penemuan ini dipublikasikan pada Senin, 22 Februari 2021 di jurnal Nature Human Behavior. Dalam studi mereka, para peneliti merinci bagaimana lukisan itu dilindungi dari berbagai unsur oleh bebatuan. Khususnya kanguru yang dilukis di langit-langit bebatuan meiring yang melindungi perkebunan marga Unghango di negara Balanggarra.
Baca juga: Bayi Hiu Berwajah Mirip Manusia di NTT Bikin Heboh, Disorot Media Asing
Peneliti sebelumnya telah menentukan gaya seni batu Australia tertua yang kemudian dikenal sebagai Irregular Infill Animal atau periode Naturalistik. Lukisan-lukisan ini biasanya menggambarkan hewan-hewan seukuran manusia, seperti kangguru setinggi dua meter.
Menurut Finch, sangat jarang ditemukannya sarang tawon lumpur di atas ataupun di bawah salah satu lukisan. Penanggalan keduanya itu memungkinkan para peneliti untuk menentukan usia minimum dan maksimum seni tersebut,
"Kami menggunakan radiokarbon untuk menentukan tanggal dari tiga sarang tawon yang mendasari lukisan itu dan tiga sarang yang dibangun di atasnya untuk menentukannya. Dengan keyakinan, lukisan itu berusia antara 17.500 dan 17.100 tahun, namun kemungkinan besarnya berusia 17.300 tahun," kata Finch.