Pelarangan tersebut juga telah dipasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar pengunjung menaati hukum adat, sebab Kawalu warisan nenek moyang sejak turun temurun dan wajib dilaksanakan setiap tahun dan tiga kali selama tiga bulan dengan puasa seharian.
Perayaan Kawalu merupakan salah satu tradisi ritual yang dipercaya oleh warga Baduy Dalam. "Kami berharap wisatawan dapat memaklumi adanya penutupan kawasan Baduy Dalam karena adanya ritual bulan Kawalu itu," katanya.
Baca juga: Baduy Tetap Terima Wisatawan, Begini Kata Tetua
Ia mengatakan, masyarakat Baduy setelah melaksanakan Kawalu akan turun gunung dengan menggelar Seba Baduy dengan mendatangi Bupati Lebak dan Gubernur Banten untuk bersilaturahmi.
Mereka masyarakat Baduy akan bersilaturahmi dengan 'Ibu Gede' Bupati Iti Octavia dan 'Bapak Gede' Gubernur Wahidin Halim dengan cara berjalan kaki sejauh kurang lebih 160 kilometer.
"Kami belum tentu bisa merayakan Seba Baduy di tengah pandemi Covid-19, namun warga Baduy 11.500 jiwa nol persen kasus corona," tutup Saija.
(Rizka Diputra)