BANYAK anak kurang beruntung saat mengikuti belajar online, khususnya anak-anak yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang minim teknologi. Dian Sastro pun menyoroti masalah ini.
Agar lancar belajar online, tentunya butuh peran sekolah untuk mendukung semangat belajar anak. Bahkan ada sebagian guru rela datang dari rumah ke rumah untuk memenuhi hak pendidikan anak. Hal ini pun menjadi pelajaran buat Dian Sastro.
Misalnya salah satu guru SD, Fitri (bukan nama sebenarnya), ia mengaku masih saja kesulitan mengoperasikan gadget saat melakukan kegiatan mengajar daring walaupun sistem ini sudah berjalan hampir satu tahun.
Fitri beralasan bahwa faktor usialah yang membuat dirinya lebih lambat untuk mempelajari sesuatu. Selain itu, sebelumnya Fitri selalu meminta bantuan anaknya jika ingin mengoperasikan gadget.
"Di usia saya ini agak susah ya mempelajari teknologi. Soalnya sebelum ada pandemi saya juga selalu minta tolong anak saya kalau lagi whatsapp-an," katanya ketika dihubungi Okezone.
Baca Juga: Cocok untuk Diet, Buah Ceri Mengandung Banyak Manfaat
Sementara itu, menurut Perwakilan Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR) Herawati Prasetyo, apapun kendalanya, guru memang harus bertanggung jawab. Begitu juga dengan sekolah.
"Sekolah harus bertanggung jawab untuk menjaga pencapaian prestasi di dunia pendidikan," kata lewat keterangan resminya.
Menjadi orangtua yang menemani anaknya belajar online, Dian Sastro turut merasakan bila tidak ada teknologi internet. Namun buat dia kondisi pandemi bukanlah kendala.
"Saya belajar banyak sekali, ternyata banyak orang Indonesia yang baik dan berani, yang mampu memberikan dampak sosial. Tanpa spotlight, benar-benar bekerja dari hati," kata Dian Sastro.
"Seperti ini sebagai bahan semangat saya secara pribadi," tandas ibu dua anak ini.
(Helmi Ade Saputra)