DEMI menurunkan berat badan, beberapa orang memilih menghindari makan nasi dengan alasan terlalu banyak karbohidrat. Mereka meyakini akan lebih mudah mendapatkan berat badan ideal jika mengurangi karbohidrat.
Tapi, setelah beberapa hari bahkan mungkin minggu, berat badan yang Anda inginkan mungkin belum juga tercapai. Anda pun akan semakin mengurangi karbohidrat, padahal karbohidrat tetaplah makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kekurangan karhohidrat malah membawa sejumlah efek samping. Seorang ahli diet dan ahli gizi dari Australia, Susie Burrell, baru-baru ini mengungkapkan tanda-tanda apabila seseorang kekurangan karbohidrat. Melansir Independent, berikut beberapa tandanya:
Mengidam makanan manis
Ketika tubuh menginginkan makanan khusus seperti makanan manis, itu bisa menjadi tanda kekurangan karbohidrat. Maka tak heran bila seseorang tetap ingin mengonsumsi makanan manis padahal habis makan besar. Sebab walaupun porsi makannya banyak, belum tentu nutrisinya seimbang.

Tubuh merasa lelah
Rasa lelah tidak hanya terjadi sehabis melakukan segudang aktivitas. Seseorang juga bisa merasa lelah walaupun memiliki banyak waktu bersantai karena asupan karbohidrat yang kurang. Kondisi ini terjadi karena perubahan kadar glukosa darah yang menyebabkan sakit kepala, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan rasa lelah.
Berat badan tak kunjung menurun
Kesalahpahaman yang sering terjadi adalah semakin sedikit karbohidrat dikonsumsi, maka berat badan semakin cepat berat badan turun. Padahal karbohidrat diperlukan untuk mempertahankan metabolisme Anda secara efisien.
“Jika seseorang mengonsumsi kurang dari 80g per hari meski melakukan banyak olahraga, maka metabolisme tubuh untuk lemak akan melambat. Akibatnya berat badan sulit diturunkan," jelas Sussie.
Masalah pencernaan
Tahukah Anda bila makanan tinggi karbohidrat ternyata kaya akan sumber serat yang dapat membantu usus bergerak dengan lancar? Maka dari itu, kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan sembelit yang kurang nyaman.
Bau mulut
Banyak yang mungkin tidak menyadari jika diet rendah karbohidrat berdampak pada bau nafasnya. Pasalnya, ketika asupan karbohidrat menurun di bawah tingkat tertentu, tubuh akan membuat keton yaitu merupakan sumber bahan bakar alternatif untuk hati dan otak yang terbuat dari lemak.
"Keton memiliki bau yang sangat berbeda, beberapa di antaranya akan diskresi melalui air liur sehingga menyebabkan bau mulut," pungkas Sussie.
(Martin Bagya Kertiyasa)