SELAIN pegunungan yang dijadikan destinasi wisata, Pemalang juga memiliki banyak pantai yang tak kalah indah dari daerah lainnya. Salah satunya Pantai Widuri yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Tempat wisata ini favorit bagi wisatawan karena harganya yang murah meriah dan juga menjadi tempat ziarah makam Syekh Maulana Syamsudin.
Melansir dari channel YouTube GTV News, wisatawan akan disuguhkan oleh laut berwarna coklat kehijauan dan pasir coklatnya yang lembut. Di sepanjang garis pantai terdapat pepohonan yang tumbuh dengan rindang menjadikan suasananya asri. Ombak yang tenang membuat pengunjung dapat berenang dan bermain air sepuasnya.
Selain menikmati pantai, terdapat pula tempat penyewaan tenda dan kios yang menyajikan berbagai macam makanan. Bagi anak-anak ataupun orang dewasa yang ingin berenang namun tidak memiliki pelampung, pengelola Pantai Widuri menyediakan penyewaan ban.
Terdapat beberapa tempat yang dapat dikunjungi oleh wisatawan yakni Widuri Waterpark dan sirkuit yang biasa dijadikan tempat balap daerah maupun nasional.
Baca juga: Traveling ke Pemalang, Jangan Lupa Kunjungi Curug Sibedil
Tak perlu merogoh kocek dalam untuk ke Pantai Widuri. Wisatawan hanya perlu mengeluarkan biaya Rp5.000 untuk memasuki destinasi bahari ini. Saat musim liburan tiba seperti tahun baru ataupun hari raya Idul Fitri, pantai yang buka mulai pukul 08.00-16.00 WIB dan selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
(Foto: Instagram/@pantai_widuri)
Untuk menikmati deburan ombak dan segarnya angin dari laut utara ini, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari alun-alun Kota Pemalang.
Selain wisata air, bagi yang ingin berziarah, di sekitar pantai terdapat Makam Syekh Maulana Syamsudin yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Menyitir dari laman Info Pemalang, makam ini masuk dalam wilayah administratif RT 1/ II Dukuh Pecolotan Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Pada 1973 silam, makam ini hanya berjarak 3 meter dari laut. AKan tetapi dalam kurun waktu 30 tahun, terjadi penambahan lahan (tanah timbul) hingga sekarang jaraknya dengan air laut menjadi kurang lebih 15 meter.
Menurut mitos yang beredar di masyarakat, Syekh Maulana Syamsudin mempunyai nama kecil Solechuddin Al-Baghdadi. Ia berasal dari Baghdad (Irak), dan masih keturunan seorang wali besar di zamannya, yakni Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Pada usia10 tahun, beliau keluar Baghdad menuju Tanah Jawa untuk belajar ilmu agama pada Syekh Maulana Maghribi di Tuban, Jawa Timur.