Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pandemi Covid-19 Terbukti 'Rusak' Kesehatan Mental Orangtua

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 09 Oktober 2020 |14:24 WIB
Pandemi Covid-19 Terbukti 'Rusak' Kesehatan Mental Orangtua
Orangtua stres (FotoL Clay center for Young Healthy Minds)
A
A
A

Sebelum pandemi, kecemasan dan depresi memengaruhi antara 10 hingga 25 persen perempuan selama kehamilan dan pada tahun pertama setelah melahirkan. Tapi, dua studi di Kanada melaporkan angka yang meningkat setelah pandemi muncul.

Studi pertama dilakukan pada 2.000 perempuan hamil yang menunjukkan 37 persen di antara mereka mengalami tingkat depresi yang signifikan secara klinis. Lalu, 57 persen lainnya menunjukkan tingkat kecemasan yang signifikan secara klinis.

Studi lainnya dilakukan pada 900 perempuan, beberapa hamil dan beberapa baru saja melahirkan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat depresi meningkat menjadi 40 persen dari 15 persen sebelum pandemi. Lalu, untuk angka kecemasannya meningkat menjadi 72 persen dari sebelumnya 29 persen.

Jika bicara soal pemicu, menurut survei yang dilakukan RAPID-EC University of Oregon, stres saat pandemi muncul karena ketidakmampuan seseorang untuk memberikan makan, pakaian, dan situasi rumah yang layak untuk anak-anak mereka.

"Ya, perasaan tidak cukup untuk si anak menjadi landasan utama orangtua mengalami stres," kata Philip Fisher, PhD, direktur Center of Translational Neuroscience di Universitas Oregon.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement