Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pandemi Covid-19 Terbukti 'Rusak' Kesehatan Mental Orangtua

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 09 Oktober 2020 |14:24 WIB
Pandemi Covid-19 Terbukti 'Rusak' Kesehatan Mental Orangtua
Orangtua stres (FotoL Clay center for Young Healthy Minds)
A
A
A

Data terbaru dari survei RAPID-EC Universitas Oregon, yang mensurvei 1.000 orangtua dengan anak di bawah 5 tahun setiap minggu sampai akhir Juli melaporkan sangat stres. Survei ini akan dilakukan kembali dengan durasi survei Agustus hingga Desember 2020.

"63 persen orangtua mengatakan bahwa mereka merasa kehilangan dukungan emosional selama pandemi," tulis laporan tersebut.

Menurut studi di Harvard's Graduate School of Education, 61 persen orangtua dengan anak berusia 5, 6, dan 7 tahun di Massachusetts setuju atau sangat setuju bahwa mereka merasa gugup, cemas, atau gelish karena pandemi.

"Jadi, bisa dikatakan bahwa pandemi menjadi gangguan kestabilan emosional yang tak bisa diabaikan, baik untuk si orangtua maupun anaknya," kata Pooja Lakshmin, MD, asisten profesor klinis psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas George Washington.

Dalam laporan ini juga diterangkan bahwa meskipun banyak orangtua merasakan peningkatan stres, dua subkelompok mungkin sangat berisiko mengalami dampak stres yang lebih serius yaitu kecemasan dan depresi klinis. Dua kelompok tersebut ialah ibu hamil atau baru melahirkan dan orangtua yang ekonominya terganggu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement