Lokasi ini kemudian dibersihkan lagi ditata dengan canti. Saluran irigasi dijadikan tempat budidaya ribuan ikan. Sekarang kawasan ini mampu menggerakkan ekonomi warga berkat kunjungan wisatawan.
Suradianto, Karang Taruna Mrican Giwangan menceritakan pembenahan Bendhung Lepen dimulai sejak 2017 hingga 2019.Warga memasang sekat-sekat untuk sampah agar air yang mengalir di Bendhung Lepen semakin bersih.
“Lalu muncul ide warga, untuk menebar benih ikan, dipilih nila dan tombro. Ditebarlah 1,5 kuintal benih dan ternyata menarik orang untuk datang. Mulai sejak itu datang 50 orang sehari, terus tambah sampai sekarang,” ujarnya seperti dikutip dari KrJogja.
Meski pandemi Covid-19, lokasi wisata Bendhung Lepen tetap buka dengan protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, cuci tangan, dan cek suhu tubuh di lokasi.
Wisata Bendung Lepen dibuka dari pagi hingga malam, tapi waktu paling ramai pengunjung adalah sore.
(Salman Mardira)