Kepala Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto, mengatakan, pemerindah daerah sudah melakukan pengecekan ke Api Abadi Mrapen pada Rabu 30 September 2020, sore hingga malam. Pada pengecekan awal, tidak tercium bau gas dari lokasi api abadi.
“Sudah kita lakukan pengecekan awal. Dari hasil pengecekan tersebut memang apinya padam karena tidak ada suplai gasnya. Laporan yang kami terima, api padam sejak tanggal 25 September 2020,” kata Teguh Yudi melalui Kasi Energi Sinung Sugeng Arianto.
Sinung menjelaskan, pada tanggal 12 September 2020, sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur yang lokasinya tidak jauh dari Api Abadi Mrapen. Semburan itu akhirnya ditutup warga dan pihak desa dengan koral. Namun air dan gas masih merembes keluar dari lubang sumur bor.
“Adanya semburan gas dari pengeboran sumur itu belum bisa kita pastikan apakah berkaitan dengan padamnya api atau tidak. Untuk menentukan ini, perlu dilakukan kajian lebih lanjut,” kata Sinung.
Selama ini Api Abadi Mrapen yang menjadi objek wisata selalu menjadi tempat pengambilan api untuk acara olahraga dan keagamaan.
(Dewi Kurniasari)