Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rajin Buang Angin saat Udara Dingin, Waspada Kena Diuresis dingin

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Jum'at, 02 Oktober 2020 |19:34 WIB
Rajin Buang Angin saat Udara Dingin, Waspada Kena Diuresis dingin
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

DUDUK di ruangan ber-AC memang membuat kita sering buang air kecil. Tapi, jika intensitasnya terlalu sering, bisa jadi pertanda Anda terkena diuresis dingin.

Diuresis dingin pun dapat berakibat fatal, karena merusak keseimbangan garam, air, dan mineral alami tubuh. Kondisi seperti hiponatremia yakni kekurangan natrium, hiperkalemia yaitu terlalu banyak kadar kalium, serta hypokalemia atau kadar kalium tidak cukup.

“Apabila seseorang terlalu banyak minum, maka kemungkinan buang air kecil juga menjadi lebih besar. Oleh karenanya mereka perlu kembali mengisi cairan yang terbuang untuk menghindari dehidrasi,” ujar Dokter Diana Gall seperti yang Okezone kutip dari The Sun.

buang air

Dokter tersebut pun mengingatkan agar masyarakat mewaspadai kondisinya di cuaca dingin. Dengan begitu mereka dapat minum lebih banyak cairan agar tetap terhidrasi dengan baik.

"Diuresis dingin terjadi ketika suhu tubuh menurun. Seperti yang diketahui, respons biologis mengarahkan darah ke inti tubuh untuk menciptakan kehangatan, sementara ginjal melepaskan cairan ekstra untuk menstabilkan tekanan. Proses inilah yang meningkatkan produksi urin, memberi dorongan untuk lebih banyak buang air kecil di cuaca dingin,” ujar dr Diana.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement