Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Agar Tak Terlambat Melahirkan, Bumil Bisa Skrining Covid-19 di Minggu ke-38

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Jum'at, 28 Agustus 2020 |18:16 WIB
Agar Tak Terlambat Melahirkan, Bumil Bisa Skrining Covid-19 di Minggu ke-38
Ilustrasi. (Foto: Verywell)
A
A
A

BEBERAPA waktu lalu sempat heboh kematian jabang bayi diduga karena keterlambatan penanganan. Si ibu yang sudah siap melahirkan mesti menjalani skrining Covid-19 dulu.

Karena terlambat ditangani, nasib berkata lain, bayinya dinyatakan meninggal dunia di dalam kandungan. Rasa penyesalan ada di benak si ibu, tapi bagaimana pun dia mesti mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.

Berkaca dari kasus ini, apakah skrining Covid-19 itu memang sangat diperlukan? Apa alasannya sampai pihak rumah sakit begitu kekeh setiap ibu hamil harus mengantungi pernyataan negatif Covid-19 melalui swab test atau non-reaktif melalui rapid test?

corona

Diterangkan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya Hospital Bekasi Timur dr Nina Martini Somad, SpOG, yang tidak terlibat dalam kasus di atas, skrining Covid-19 pada ibu yang ingin melahirkan perlu dilakukan guna menentukan proses persalinannya. Ini semata-mata meminimalisir penyebaran virus corona dari si ibu ke jabang bayi yang dilahirkan.

Baca Juga: Pindah ke Bali, Intip Ashanty Makan Siang di Pinggir Sawah Ubud

"Skrining Covid-19 pada ibu yang akan melahirkan sebaiknya mulai dilakukan pada minggu ke-38 kehamilan untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi di dalam kandungan menjelang waktu persalinan," paparnya pada Okezone melalui pesan tertulis, Jumat (28/8/2020).

Khusus untuk pasien operasi caesar, sambung dr Nina, skrining Covid-19 dilakukan satu minggu sebelum hari H pelaksanaan operasi. Ini dilakukan untuk meminimalisir pencegahan Covid-19 bagi si bayi dan para tenaga medis saat pelaksaan operasi caesar.

Jadi, baik ibu yang akan melakukan persalinan normal atau operasi caesar, keduanya sama-sama harus menjalani skrining Covid-19. Sekali lagi, ini untuk memastikan risiko terpapar Covid-19 pada si ibu, bayi, atau tenaga medis yang terlibat di persalinannya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement