 
                PADA Mei lalu, empat anak bangsa harus mengikhlaskan kedai kopinya, Dua Coffee di Washington, Amerika Serikat, diamuk massa saat kerusuhan Blackout Tuesday George Floyd. Pasca-tragedi tersebut, apa kabar ya suasana kedai kopinya sekarang?
Masyarakat harus ikut bangga karena Dua Coffee dari Cipete bisa ada dan bertahan di Washington DC. Kedai kopi ini awalnya didirikan Omar Karim Prawiranegara dari Cipete, Jakarta.
Awal didirikannya kedai kopi ini di Washington DC berawal dari obrolan santai Omar, pendiri kedai, dan Irfan Ihsan. Irfan dan Vivit menawarkan kepada Omar untuk membuka cabang kedai kopi lokal ini di DC.
Baca Juga: 5 Koleksi Foto Cantik Hana Hanifah, Uh Body-nya bak Gitar Spanyol
Karena punya nyali besar, Omar bercerita bahwa dirinya yakin bisa membuka cabang di DC bersama Irfan dan Vivit, juga rekannya Rinaldi Nurpratama. Mereka akhirnya mampu bersaing dengan kedai kopi internasional di Negeri Paman Sam itu sejak September 2019.

Dalam mempertahankan kedai kopi yang tak jauh dari White House itu bukan hal mudah. Juni lalu mereka saat terkena dampak Blackout Tuesday, kafenya dirusak oleh massa dan menyebabkan kerusakan di beberapa sisi.
Ya, pada Juni lalu, Vivit lah yang mengumumkan kabar tidak mengenakkan, melalui akun Instagram resmi Dua Coffee. Kedai kopinya ternyata menjadi bulan-bulanan para demonstran yang menuntut keadilan atas kematian pria berkulit hitam, George Floyd, di tangan aparat kepolisian Minneapolis.
Buruknya lagi, kerusuhan itu terjadi saat pandemi Covid-19. Namun belakangan kedai kopi yang terletak dua blok dari White House ini bisa menunjukkan jati dirinya lagi.
"Kita kena Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB), tingkat Covid-19 di sana jauh lebih tinggi dan kita sempat tutup. Tapi kita sempat buka online dan tiba-tiba ada kerusuhan. Lokasi kita 2 blok dari white house, kaca kita dilempar sama demonstran," ungkap Omar Karim dalam acara Playfest Tokopedia, Senin 17 Agustus 2020.