Tata cara pertolongan pertama
Pertolongan pertama yang bisa diberikan kepada pendaki dengan gejala tersebut adalah dengan mengamankannya di lokasi yang hangat. Segera buka tenda di tempat yang nyaman, agar sang pendaki bisa beristirahat dengan nyaman.
Setelah itu, segera ganti semua pakaiannya dengan pakaian kering, lalu beri selimut atau aluminium foil khusus untuk menghangatkan tubuhnya.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan minuman hangat dan asupan makanan bergizi seperti teh manis dan biskuit. Jaga komunikasi dan berikan mereka stimulus ringan. Contohnya ajak ngobrol atau cubit-cubit badannya. Jangan biarkan mereka tidur, karena bisa kehilangan kesadaran," ungkap Rahman.
"Kalau sudah parah seperti kesulitan bernapas dan denyut jantungnya berhenti, segera cari pertolongan medis. Sebagai tindakan darurat, bisa mentransfer panas tubuh dengan cara skin to skin. Tapi jangan disalahgunakan!," tambahnya.
Tindakan pencegahan
Untuk mencegah terjadinya hipotermia, Rahman menyarankan agar pendaki selalu menggunakan perlengkapan yang memadai dan sesuai dengan standar keamanan. Selalu jaga asupan makanan dan minuman, untuk memastikan stamina tubuh agar tetap prima.
"Istirahat yang cukup juga penting. Jangan terlalu memaksakan. Idealnya setelah 8 jam berjalan di gunung itu harus buka tenda dan beristirahat. Baiknya juga mendaki pada pagi dan sore hari. Selalu siapkan jaket hangat dan rain coat. Kalau hujan sudah berhenti, langsung ganti dengan pakaian kering. Intinya kita harus saling menjaga satu sama lain saat mendaki," tandasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)