Setiap tanggal 1 sampai 7 Agustus diperingati sebagai World Breastfeeding Week. Pekan ASI Sedunia merupakan upaya yang dilakukan WHO dan UNICEF mendukung ibu menyusui di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pekan ASI Sedunia juga diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai betapa pentingnya memberikan ASI kepada bayi. Karena ASI mempunyai banyak manfaat istimewa untuk bayi.
Direktur dari Food for Health Institute di University of California, Davis mengatakan, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, kekebalan tubuhnya selalu terjaga. ASI sendiri merupakan salah satu intervensi kesehatan yang perlu dipadukan bersama dengan vaksinasi. Ada hubungan yang kuat telah ditemukan untuk mendasarkan hubungan antara kekebalan dan menyusui.
Sementara itu, Dr Srinivas Murki, dokter dari Rumah Sakit Fernandez, Hyderabad menjelaskan, menyusui adalah satu-satunya intervensi yang dapat mengurangi kematian bayi hingga 13 persen. "Memberi ASI pada bayi memiliki potensi untuk menyelamatkan 800.000 jiwa setiap tahun secara global. Ini juga memiliki potensi untuk mencegah asma, sepsis, enterokolitis nekrosis, infeksi pernafasan dan sindrom kematian mendadak pada bayi," jelasnya yang dikutip Timesofindia.
Baca Juga : Rekomendasi 4 Scrub Homemade yang Bisa Anda Buat Sendiri di Rumah
Dia menambahkan, penelitian terbaru telah menemukan bahwa galaktosa, senyawa gula, yang bersumber melalui ASI dan membantu membentuk molekul khusus pada tubuh bayi. Dengan kata yang lebih sederhana, senyawa itu sangat penting untuk pertumbuhan otak si kecil.
Ada juga senyawa lain yang disebut oligosakarida yang ditemukan dalam ASI, yang sejak lama dianggap tidak berguna. Tapi lewat penelitian terbaru menunjukkan, anak yang mendapatkan ASI dapat membantu dalam pengembangan bakteri usus yang ramah.
"Jumlah oligosakarida dalam susu, bahkan lebih besar dari kandungan proteinnya. Maka senyawa tersebut harus memiliki peran yang sangat signifikan bagi bayi," tambah dr Murki.
Peran menyusui, terutama pada awal bayi baru lahir sangatlah berharga. Bayi yang mendapat kolostrum (cairan ASI pertama dari payudara) lebih mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil. Jika bayi lahir prematur, peran kolostrum dan menyusui secara umum menjadi lebih penting. Secara signifikan, hal ini dapat mengurangi risiko kematian akibat infeksi.
Tak cuma itu, ada juga manfaat lain dari ASI yang bisa dirasakan oleh bayi. Si kecil akan jauh dari penyakit apapun dalam tumbuh kembangnya. Begitu juga bagi si ibu, jarang sekali mengalami penyakit infeksi yang mengganggu aktivitasnya dalam merawat bayi.
Karenanya, Anda disarankan untuk memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan. Lalu, dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI yang lebih bernutrisi. Lalu, di usia satu tahun, si kecil juga tetap mendapatkan ASI dan makanan padat. Lanjutkan sampai usia dua tahun, meski anak sudah tambah besar.
Di samping memberikan ASI, orangtua juga harus rajin memberikan si kecil vaksinasi, yang jenisnya sesuai usia. Jangan sampai melewatkan hal ini supaya tidak membuat anak rentan sakit saat tumbuh dewasa.
(Helmi Ade Saputra)