Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ibu Cryptic Pregnancy, Apa Pengaruhnya terhadap Tumbuh Kembang Anak?

Wilda Fajriah , Jurnalis-Rabu, 22 Juli 2020 |15:49 WIB
Ibu Cryptic Pregnancy, Apa Pengaruhnya terhadap Tumbuh Kembang Anak?
Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A
A
A

Perempuan asal Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak viral. Hal ini lantaran perempuan yang diketahui bernama Heni Nuraeni (28) tersebut perutnya dalam satu jam, hingga melahirkan bayi laki-laki.

Bayi laki-laki tersebut lahir dalam keadaan selamat dan sehat. Kabarnya, bayi tersebut lahir dengan berat 2.5kg dan panjang 50cm. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut cryptic pregnancy.

Dilansir Healthline, kehamilan samar adalah kehamilan yang gagal dideteksi oleh metode pengujian medis konvensional. Kehamilan samar merupakan kondisi langka dan hanya sedikit orang yang mengalaminya.

Meski sang ibu yang mengalami cryptic pregnancy dapat melahirkan bayi dalam kondisi normal. Namun masalah-masalah bisa saja terjadi saat tumbuh kembang anak.

Ibu Hamil

(Foto : Ilustrasi)

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Ardiansjah Dara Sjahruddin Sp.OG mengatakan, ibu yang mengalami cryptic pregnancy atau tidak menyadari kalau dirinya hamil, tidak mengonsumsi mikro nutrisi.

"Ketika hamil, penting bagi sang ibu untuk memperhatikan nutrisi. Tak hanya nutrisi pada makanan yang dimakan, tapi juga mikro nutrisi yang berfungsi untuk tumbuh kembang janin," ujarnya seperti dikutip MNC News pada Selasa 21 Juli 2020.

Baca Juga : Heboh Klepon Tidak Islami, Pemilik Foto Angkat Bicara!

Walaupun bayi yang dilahirkan dalam keadaan normal, lanjut dokter Dara, tetapi kesehatan anak tak hanya dalam bentuk fisik tapi juga sel otak yang akan mempengaruhi kecerdasan emosionalnya.

"Periode emas seorang anak itu ada sejak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Bayi yang kekurangan nutrisi dalam kandungan membutuhkan perhatian khusus setelah lahir," tuturnya.

Selain bayi, ibu yang mengalami cryptic pregnancy juga tidak baik untuk kondisinya. Terlebih jika seseorang tidak mengetahui kalau ada penyakit di tubuhnya.

"Kalau umpamanya dia punya hipertensi dan dia tidak mengetahui kalau dirinya hamil, ini bisa jadi buruk buat ibu dan bayinya," pungkasnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement