
Sebagaimana dilansir Oddity Central, Kamis (18/6/2020), kondisi ini telah mengakibatkan penurunan harga telur. Selain itu kurangnya perayaan Hari Raya mengakibatkan penurunan permintaan telur.
Baca Juga : Air Ketuban Merembes Jelang Persalinan, Segera Cek Warna dan Baunya
Penurunan permintaan akan telur juga dirasakan dari hotel, restoran, dan pedagang asongan. Tidak hanya itu, telur yang diimpor pada Mei 2020 juga mengalami kerugian. Sebanyak 250.000 telur yang diimpor dari Thailand dibuang dengan terpaksa.
Meski merugi, namun kabar baiknya para pelanggan sekarang memiliki lebih banyak variasi telur yang lebih segar dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu harga telur juga menjadi lebih murah.
(Helmi Ade Saputra)