Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Begini Strategi Pengelolaan Geopark Ciletuh di Era New Normal

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Senin, 15 Juni 2020 |19:28 WIB
Begini Strategi Pengelolaan Geopark Ciletuh di Era New Normal
Geopark Ciletuh (Foto: Explore Jabar)
A
A
A

Dalam rangka penerapaan kebijakan new normal pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), Kemenko Marves bersama dengan pemangku lain dari unsur kementerian dan lembaga, pemda, perguruan tinggi, komunitas serta sosial media, melaksanakan sharing session mengenai persiapan strategi pengelolaan Geopark, khususnya Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Acara ini dikoordinasikan oleh Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Sosio-Antropologi Kemenko Marves Tukul Rameyo Adi.

“Jadi dalam pertemuan ini membahas gagasan bagaimana strategi pengelolaan geopark di new normal. Kita mengambil area Geopark Ciletuh karena selain Ciletuh ini masuk ke dalam UNESCO Global Geopark, juga menjadi salah satu rujukan pengelolaan geopark nasional” kata Tukul dalam pertemuan yang dilaksanakan secara virtual, Senin (15/6/2020).

 Geopark Ciletuh

Adapun 3 langkah penting yang diajukan Tukul untuk menuju model pengelolaan geopark dalam era adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan era new normal adalah melakukan pemetaan hubungan sosial dan ekologi pada kawasan Geopark, identifikasi dampak Covid-19 atau virus corona di masa pandemi dan prediksi dampak pasca pandemi. Juga inventarisasi pedoman dan kerangka tata kelola sebagai alat untuk pengelolaan Geopark di era new normal.

“Tiga langkah teesebut perlu dilakukan agar model pengelolaan Geopark nantinya dapat diterapkan optimal, memperkuat produktivitas tetapi tetap aman dan yang terpenting, tidak malahan menjadikan kondisi yang telah resilien menjadi Rentan. Pendekatan Sistem Sosial-Ekologi (SSE) sangat cocok untuk pengelolaan Geopark karena memiliki interaksi dengan resiliensi yang berjenjang, dari level individu kelompok hingga sistem geopark secara keseluruhan,” jelasnya.

“Untuk pemetaan dampak COVID-19 seperti peningkatan nilai tambah, bagaimana menjadi strategi peningkatan nilai tambah wisata, nah di sini Ciletuh masuk. Caranya kita perlu membuat strategi pengelolaan, dengan menghasilkan benefit ekonomi, budaya, dan lingkungan. Sedangkan untuk pedoman kerangka tata kelola sebagai tools, kita butuh instrumen, perlu masukkan apa saja yang diperlukan pemerintah mungkin terkait kebijakan, bantuan, kerjasama, fasilitas, untuk menemukan kemitraan dengan pihak-pihak yang bisa dijadikan sebagai alat tata kelola, pedoman dan pengelolaan."

Semua dalam sharing akan dipastikan apa kebijakannya dengan dilanjutkan pertemuan melalui webinar mungkin dua minggu ke depan.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir Adakan Resepsi Pernikahan, Asal Terapkan Protokol Kesehatan Ini

Lebih lanjut, Tukul menjelaskan bahwa strategi pengelolaan ini cukup penting, sebab virus corona ini sangat memberikan dampak bagi sektor parekraf, tidak hanya pada masa pandemi tetapi juga pasca pandemi perlu diwaspadai. Khususnya dampak sosial budaya dan lingkungan apabila terjadi booming kunjungan wisata serta peemintaan produk parekraf lainnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement