Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), percaya bahwa penyebaran virus corona Covid-19 dari orang tanpa gejala (OTG) masih menjadi fenomena langka. Hal ini bertentangan dengan analisis para pakar dari seluruh dunia yang menilai penularan seperti ini lebih sering terjadi sehingga pandemi lebih sulit untuk ditekan.
Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove mengatakan pada sesi jumpa pers bahwa banyak negara yang melaporkan kasus penyebaran penyakit dari OTG atau dari orang yang tidak memiliki gejala klinis. Namun saat ditanya lebih rinci tentang kasus ini, Van Kerkhove mengatakan banyak dari OTG yang memiliki penyakit ringan atau gejala yang tidak biasa.
Meski para pejabat kesehatan dari berbagai negara seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan bahwa Covid-19 menyebar dari OTG, WHO tetap berpendapat bahwa fenomena ini bukan alasan yang menyebabkan pandemi ini menyebar dengan luas.
Sebagaimana dilansir dari VOA News, Jumat (12/6/2020), OTG kabarnya hanya menyumbang sekira enam persen dari penyebaran kasus Covid-19. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa virus ini menyebar dari OTG, tetapi banyak dari mereka mendapatkan kesimpulan dari laporan anekdotal atau berdasarkan pemodelan.
Van Kerkhove mengatakan bahwa berdasarkan data dari berbagai negara, OTG dilacak dalam jangka waktu lama untuk melihat apakah mereka menyebarkan penyakit. Hasilnya ada sangat sedikit kasus penyebaran.
“Kami terus-menerus melihat data ini dan kami berusaha mendapatkan lebih banyak informasi dari negara-negara untuk benar-benar menjawab pertanyaan ini. Tampaknya masih jarang bahwa individu tanpa gejala benar-benar menular,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)