Dampak dari pandemi Covid-19 membawa perubahan besar terhadap minat wisatawan dalam berwisata. Wisatawan nantinya diprediksi akan lebih mengedepankan aspek keamanan dan kesehatan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Agustini Rahayu mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan jadi pedoman bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Namun protokol tersebut nantinya akan dikeluarkan melalui Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan dalam waktu dekat. Protokol kesehatan ditegaskannya memang harus diharmonisasikan dengan Kementerian/Lembaga lain agar tersinergi baik.

Setelah itu, Kemenparekraf baru akan melakukan pendampingan kepada industri termasuk training pekerja pariwisata di setiap destinasi dan diaplikasikan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat final agar kita bisa segera disosialisasikan," kata Agustini Rahayu seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (10/6/2020).
Kebijakan ini rupanya disambut baik oleh para pelaku wisata di Tanah Air. Direktur Marketing Komunikasi sebuah resor di Bali, Dewi Anggraini mengatakan, pihaknya telah bersiap untuk memasuki tatanan kenormalan baru pariwisata.
Selama ini pihaknya benar-benar mempersiapkan dan menjadikan situasi yang lesu akibat COVID-19 ini sebagai tantangan.
Baca Juga : Cegah Covid-19, Bawa 4 Keperluan Pribadimu Sendiri saat ke Kantor
Resornya, terang Dewi, telah menyiapkan protokol yang akan diterapkan di setiap aspek. Mulai dari lobby, kamar, restoran, hingga tempat pertemuan (MICE).
"Kami sudah melakukan set up untuk new normal dan beberapa hal yang harus diperhatikan. Semua itu secara intens kami komunikasikan ke publik sehingga kami harapkan bisa menjaga kepercayaan di mata masyarakat," kata Dewi.
(Dyah Ratna Meta Novia)