
Untuk membuat gaya rambut virus corona, tampilan spiky tersebut sang hairstylist yang pertama-tama membagi rambut mereka menjadi 12 bagian. Setelah itu rambut baru dipilin dan dibungkus masing-masing dengan benang hitam tebal. Hasil akhirnya, kurang lebih satu lusin bagian rambut yang telah dipilin tersebut terlihat berdiri seperti paku tajam.
Model rambut lainnya memang lebih mahal yakni USD3 hingga USD5. Berbeda dengan gaya rambut virus corona yang hanya dibanderol seharga USD0.5. Bonusnya pengetahuan perihal virus corona yang diberikan kepada para pelanggan oleh para penata rambut.
“Beberapa orang dewasa tidak percaya bahwa virus corona itu nyata, tapi justru kebanyakan anak-anak muda lah yang menjaga kebersihan diri mereka dengan mencuci tangan dan memakai masker. Orang dewasa tidak banyak yang melakukan hal tersebut, ini juga yang jadi alasan kenapa kami punya ide tentang hairstyle virus corona,” jelas hairdresser Sharon Refa.
(Martin Bagya Kertiyasa)