Di saat semua orang berusaha menghindari dari virus corona, meminta virus corona pasti didengar jadi sesuatu hal yang gila di saat situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang. Tapi nyatanya, permintaan akan virus corona ini malah sedang populer di Kibera, Kenya, Afrika.
Jangan salah sangka dulu, sebab permintaan virus corona yang sedang tren di Kenya ini adalah gaya rambut. Ya, permintaan gaya rambut model yang terinspirasi dari bentuk virus corona disebut sedang populer di Kenya, Afrika.
Pandemi COVID-19 membuat klien penata rambut di Kenya semakin sedikit dan penghasilan mereka semakin berkurang setiap harinya. Akhirnya hal ini membuat para penata rambut di Kibera, Kenya mencari cara untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan. Akhirnya muncullah ide menarik yang dinilai bisa sebagai solusi, yakni menghadirkan gaya rambut model virus corona.
Gaya rambut virus corona tersebut bukan hanya dibuat dengan desain tampilan seperti replika bentuk virus corona, tetapi juga dibanderol dengan harga sangat murah, yakni hanya kurang dari USD 1. Tak heran gaya rambut virus corona ini tak butuh waktu lama untuk populer, karena banyak dipilih oleh orang-orang yang kekurangan uang.
“Gaya rambut ini lebih terjangkau bagi orang-orang seperti saya yang tidak bisa membayar biaya lebih lagi untuk potongan gaya rambut lain, tapi di sisi lain kami ingin anak-anak kami terlihat stylish,” ujar salah satu ibu di Kibera, seperti dikutip Odditycentral, Selasa (12/5/2020).

Untuk membuat gaya rambut virus corona, tampilan spiky tersebut sang hairstylist yang pertama-tama membagi rambut mereka menjadi 12 bagian. Setelah itu rambut baru dipilin dan dibungkus masing-masing dengan benang hitam tebal. Hasil akhirnya, kurang lebih satu lusin bagian rambut yang telah dipilin tersebut terlihat berdiri seperti paku tajam.
Model rambut lainnya memang lebih mahal yakni USD3 hingga USD5. Berbeda dengan gaya rambut virus corona yang hanya dibanderol seharga USD0.5. Bonusnya pengetahuan perihal virus corona yang diberikan kepada para pelanggan oleh para penata rambut.
“Beberapa orang dewasa tidak percaya bahwa virus corona itu nyata, tapi justru kebanyakan anak-anak muda lah yang menjaga kebersihan diri mereka dengan mencuci tangan dan memakai masker. Orang dewasa tidak banyak yang melakukan hal tersebut, ini juga yang jadi alasan kenapa kami punya ide tentang hairstyle virus corona,” jelas hairdresser Sharon Refa.
(Martin Bagya Kertiyasa)