Hal senada dikatakan oleh David Makes. Menurutnya pariwisata berkelanjutan akan menjadi peluang yang sangat besar ke depan, terutama pascapandemi, karena selain menjadi kebutuhan wisatawan dari sisi investasi juga tidak terlalu besar.
Ia memberi contoh sungai-sungai di Venesia, Italia, yang biasanya dasar aliran sungai tidak pernah terlihat, namun kini menjadi sangat bening dan banyak ikan bahkan lumba-lumba yang masuk ke dalam area Venesia. Inilah yang harus dikapitalisasi ke depan.
"Tanpa harus melakukan _reinvestment_ secara besar-besaran tapi mengkapitalisasi yang sudah ada di sekitar destinasi namun dengan sedikit sentuhan berkelanjutan maka bisa melahirkan pariwisata baru baik sebagai destinasi maupun sebagai sebuah produk pariwisata. Namun dibutuhkan pemimpin untuk dapat melahirkan yang kita sebut 'new normal' pariwisata," kata dia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga sependapat bahwa arah kebijakan pembangunan berkelanjutan menjadi peluang besar dalam menyambut pariwisata pascapandemi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah siap dan memiliki program recovery pariwisata yang salah satunya dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan.
"Tinggal bagaimana konsistensi daerah membuat regulasi. Misalnya kami membuat Perdes bagaimana sawah tidak boleh dibangun, kemudian di sekitar bandara juga tidak boleh dibangun dan seterusnya," kata Azwar Anas.
(Helmi Ade Saputra)