Selain itu Anggy menjelaskan saat ini banyak anak-anak yang bisa mengakses beraneka film di luar bioskop dengan mudah. Salah satunya adalah film berjudul Slender Man yang menjadi inspirasi banyak kasus pembunuhan di luar negeri.
“Slender man ini tadinya dari game bukan film. Berarti akses ke kekerasan tersebut bisa berawal dari apa yang menjadi contoh atau apa yang menjadi doktrin bagi mereka. Ya informasi, akses dari internet ini semua yang bisa kita pilah-pilah,” lanjutnya.
Terkait dengan kasus penembakan di luar negeri pada saat peluncuran film Joker, Anggy pun menjelaskan bahwa sang pelaku memiliki keterikatan dengan sosok Joker. Karakter Joker hadir dalam diri sang tersangka dan bisa merepresentasikan apa yang ia rasakan.
“Ini sebenarnya menjadi kasus sudah lama yang berasal dari bullying. Karena kasus penembakan tersebut kan berasal dari hal tersebut dengan adanya kemarahan yang akhirnya terlampiaskan dengan aksi itu,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)