Alfiah menambahkan, kejadian berlangsung saat dirinya memasuki semester dua perkualiahan. Kebetulan, pada saat itu dia berteman dengan beberapa perempuan yang memang memiliki bentuk tubuh lebih besar daripada tubuhnya.
Sampai pada suatu ketika, salah seorang dosen melontarkan sebuah kalimat yang di luar dugaannya. "Dosen saya bilang kamu tidak 'enak', lebih 'enakan' teman kamu. Pada awalnya saya merasa dia mengatakan hal itu hanya bermaksud bercanda. Tapi saya akhirnya berpikir, dia sudah melakukan tindakan body shaming dan pelecehan seksual secara verbal," tegas Alfiah.
Akumulasi dari pengalaman-pengalaman tersebut lah yang mendorong Alfiah untuk ikut menyuarakan tuntutannya di Aksi Perempuan Internasional 2020. Dia juga ingin menginspirasi kaum perempuan untuk turut mau bersuara ketika menjadi korban-korban pelecehan seksual dan lain sebagainya.
"Dulu itu saya trauma dan hanya bisa diam. Tapi semakin ke sini, saya pikir saya enggak boleh diam kayak gini terus. Oleh karena itu saya memberanikan diri untuk ikut aksi, karena saya ingin semua perempuan bisa mengekspresikan diri, dan bersuara untuk dirinya sendiri," tutup Alfiah.
(Helmi Ade Saputra)