WABAH virus Korona Wuhan atau yang dikenal dengan nama penyakit COVID-19. Wabah ini memang membuat seluruh dunia concern, karena persebarannya yang begitu cepat.
Informasi soal virus korona ini memang banyak dikonsumsi masyarakat dalam bentuk video. Olah data yang dilakukan oleh ADA, memperlihatkan bahwa masyarakat turut mencari informasi terkini tentang virus korona dalam bentuk video.
Di beberapa negara di Asia, saat mengonsumsi video tentang virus korona. Ternyata, informasi tentang virus ini pertama kali diunggah dalam bentuk video pada tahun 2008. Video ini kembali dilihat pada saat virus korona menjadi perbincangan dunia, pada 2020.
“Kami mengamati pola konsumsi informasi masyarakat di Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan beberapa negara Asia lainnya, terkait dengan virus korona,” ujar Kirill Mankovski, Managing Director ADA Indonesia dalam keterangan tertulisnya.

“Video Analytics and Creation Engine (Video ACE), memperlihatkan bahwa pada saat krisis, masyarakat cenderung mencari informasi dari sumber alternatif,” tambah dia.
Menurut Kirill, konsumsi informasi tentang virus korona paling tinggi ada pada kategori komedi, di mana video yang diunggah dikemas dalam bentuk berita satir alias video lucu. Sementara itu, video yang menampilkan pernyataan resmi dari organisasi non-profit cenderung tidak banyak dilihat masyarakat.
Dilihat dari sisi keterlibatan, video dalam kategori hewan dan hewan peliharaan mendapatkan reaksi dan komentar yang paling tinggi. Terkait dengan pertama kalinya virus ini ditemukan, masyarakat ingin mengetahui potensi asal virus korona.