China National Biotec Group Co, mengatakan dalam salah satu postingan di akun resmi WeChat bahwa pasien yang sakit parah dan telah menerima infus plasma berhasil membaik dalam kurun waktu 24 jam.
“Studi klinis telah menunjukkan bahwa menyuntikkan plasma (dari pasien yang pulih) terbukti aman dan efektif,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Dokter di Peking University First Hospital, Wang Guiqiang mengatakan para pasien yang telah pulih (pendonor) akan menjalani tes untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa virus lainnya.
“Hanya plasma yang diambil, tidak semua darah. Komponen lain dari darah termasuk sel darah merah, trombosit akan diinfuskan kembali ke pendonor,” ucap Wang.
(Helmi Ade Saputra)