Yuri menegaskan, kerap kali penumpang tidak membaca kembali apa isi dari HAC tersebut. Pada beberapa kasus, banyak juga penumpang yang saat dijelaskan tentang HAC, namun mereka tidak menyimaknya dengan teliti.
HAC ini, sambungnya, ada bukan hanya karena hebohnya COVID-19. Namun, Kemenkes sudah memiliki HAC jauh sebelum itu. Salah satunya digunakan pada seseorang yang hendak melakukan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci.
"HAC bukan hanya dibuat untuk COVID-19. Namun, kartu tersebut sudah ada sejak lama, untuk kewaspadaan penyakit lain. Salah satunya MERS-Cov atau flu unta," tambahnya.