 
                Terkait dengan virus korona yang disinyalir berasal dari kelelawar, Konsultan Penyakit Tropik Infeksi RSCM, dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM, mengatakan bahwa virus memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang sangat tinggi. Hal inilah yang menyebabkan mereka bisa bermutasi.
“Strain (tipe) dari 2019-nCoV dikirim ke WHO untuk diselidiki dan mereka baru akan menjelaskan secara jelas struktur barunya. Virus punya kemampuan untuk beradaptasi sangat tinggi. Virus tak punya organ lain dalam tubuhnya seperti protein dan selubung,” terang dr. Adityo.
Lebih lanjut dr. Adityo mengatakan bahwa virus yang menular dari manusia ke manusia maka akan berpotensi mengalami mutasi. Pada kasus virus korona, mutasi terjadi pada bagian mahkota (crown) yang terbentuk dari protein.
“Ada potensi terjadi mutasi apabila terjadi antigenic drift atau perubahan antigen permukaan yang terjadi hanya sedikit (perubahan kecil pada virus) bahkan hingga menyebabkan antigenic shifting (pergeseran genetik yang bisa menimbulkan strain virus baru),” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)