Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasien Virus Korona Wuhan Diberi Obat Anti-HIV, Efektifkah?

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Rabu, 29 Januari 2020 |15:44 WIB
Pasien Virus Korona Wuhan Diberi Obat Anti-HIV, Efektifkah?
Ilustrasi (Foto : Headtopic)
A
A
A

Virus korona yang menyerang Wuhan, China tengah menjadi perhatian publik. Terlebih hingga saat ini belum ada satupun obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Alhasil beberapa negara berupaya mencari jalan keluar salah satunya dengan memberikan obat anti-HIV.

Konsultan Penyakit Tropik Infeksi RSCM, dr. Adityo Susilo, SpPD, K-PTI, FINASIM, menjelaskan saat ini tidak ada satu pun obat yang bisa menyembuhkan virus korona bersama turunannya. Cara satu-satunya untuk melawan penyakit ini adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh.

“Saat ini SARS, MERS, nCoV tidak ada obatnya. Adanya hanya pengobatan suportif dengan memberikan vitamin dan memperbaiki daya tahan tubuhnya agar mampu memerangi virus,” ucap dr. Adityo saat diwawancarai Okezone di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Dokter Adityo mengatakan biasanya pasien yang terinfeksi virus korona akan mengalami sesak dan biasanya diberikan oksigen untuk membantu dalam bernapas. Selain itu obat penurun panas seperti paracetamol juga diberikan untuk mengurangi demam yang biasanya timbul.

“Kalau gejala tidak napsu makan muncul biasanya diinfus. Bahkan dalam kasus yang parah pasien yang sesak akan dirawat di ICU sambil menggunakan ventilator agar mereka bisa bernapas dengan baik,” lanjutnya.

virus korona

Seperti diketahui saat ini virus korona Wuhan yang diberi nama 2019-nCoV telah menyebar ke 11 negara di luar China. Beberapa negara tersebut adalah Amerika Serikat (AS), Jerman, Prancis, Kamboja, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Singapura, Jepang, dan Australia.

Belum lama ini China mencoba memerangi virus korona dengan pemberian obat anti-HIV berupa Lopinavir atau Ritonavir. Meski demikian dr. Adityo menegaskan obat-obatan tersebut masih belum terbukti efektifitasnya dalam memerangi virus korona.

“Lopinavir dan Ritonavir memang memiliki sifat antivirus. Namun semua yang mereka lakukan adalah percobaan. Kalau ditanya seberapa besar efektivitasnya ya masih belum bisa diketahui. China hanya mencoba memberikan obat yang terbaik sesuai dengan apa yang mereka percayai,” tuntasnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement