Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sembuhkan Kanker, Bisakah Pakai Pengobatan Alternatif?

Ibrahim Al Kholil , Jurnalis-Sabtu, 07 Desember 2019 |08:06 WIB
Sembuhkan Kanker, Bisakah Pakai Pengobatan Alternatif?
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PENGOBATAN alternatif sering sekali menjadi pilihan oleh beberapa orang dengan berbagai alasan. Tidak adanya perbaikan kesehatan atau mahalnya biaya pengobatan medis menjadi salah satu alasan orang beralih ke pengobatan alternatif.

Apalagi jika pasien harus menjalani beberapa kali treatment pengobatan, seperti kanker. Pengobatan pada kanker termasuk pengobatan yang membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.

Lalu bagaimana pendapat para dokter tentang pengobatan alternatif untuk kanker? Dokter Umum Siti Nurjanah menjelaskan, pengobatan alternatif sebenarnya masih menggunakan alat-alat, dan bahan-bahan yang baik dan aman, sehingga tidak memiliki resiko terhadap timbulnya penyakit lain.

"Namun pengobatan alternatif yang sudah menggunakan media lain seperti tusuk jarum yang mengeluarkan darah, terutama jika tidak memperhatikan kesterilan alat, inilah yang merugikan si pasien itu sendiri,” katanya kepada Okezone.

Pertama, terapi alternatif komplementer sebagai terapi tambahan di luar terapi utama atau medis.

Menurutnya, pengobatan alternatif dibagi menjadi dua bagian. Pertama, terapi alternatif komplementer sebagai terapi tambahan di luar terapi utama atau medis.

Terapi ini dilakukan sebagai terapi pendukung untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan. “Dengan tetap menjalankan terapi medis dan alternatif yang sesuai kaidah kedokteran,” jelas dokter Siti Nurjannah.

Dia menambahkan, mengikuti pengobatan alternatif mampu meningkatkan distress psikososial serta memburuknya kualitas hidup. Pasalnya, penderita kanker harus mendapatkan perawatan khusus yang sesuai.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement