Isu kesetaraan gender hingga kini masih menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Salah satunya menyangkut kesempatan laki-laki dan perempuan untuk mewujudkan keinginannya. Tak bisa dipungkiri, jika masih ada perempuan yang tidak memiliki kebebasan yang sama dengan laki-laki untuk meraih mimpi.
Ada banyak faktor yang membuat perempuan mengalami kesulitan ketika hendak mewujudkan mimpinya seperti adat istiadat atau lingkungan sosial. Ambil contoh di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana kesempatan untuk anak muda untuk meraih keinginannya terbilang kecil. Kalau pun ada akses yang lebih diutamakan adalah laki-laki karena dianggap sebagai kepala keluarga.
"Padahal kalau wanita punya kemampuan (untuk mewujudkan mimpi) kenapa enggak? Belum lagi tantangannya lingkungan sosial belum tentu mendukung. Saat ada anak perempuan yang ingin berwirausaha biasanya ditentang oleh orangtua," ujar Dina Mairawati selaku Manajer Program Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda Yayasan Plan International Indonesia, Rabu (4/12/2019).

Selain lingkungan sosial, keterbatasan pengetahuan juga menjadi kendala bagi perempuan di NTT. Hingga saat ini di sana masih banyak yang beranggapan jika bidang usaha untuk perempuan hanya menjadi pengrajin tenun ikat. Padahal banyak lahan yang bisa dimanfaatkan oleh para perempuan untuk bertani.
"Banyak akses terbuka tapi hanya untuk orang dewasa bukan anak-anak muda. Untuk itu kami ingin melatih dan memberdayakan anak muda khususnya perempuan lewat keterampilan usaha dan fokus pertanian ramah lingkungan," ucap Dina.