CINTA ditolak dukun bertindak merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dalam perbincangan orang-orang zaman dulu. Istilah ini memang menggambarkan penggunaan ilmu gaib yang disebut dengan pelet dalam masyarakat Indonesia.
Bahkan, ilmu pelet sampai sekarang masih digunakan oleh orang-orang yang menggunakannya dalam hal percintaan. Entah mereka ingin mengikat seseorang yang mereka cintai, atau balas dendam karena cinta mereka ditolak habis-habisan. Biasanya, mereka akan menggunakan jasa dukun, agar niatnya tersebut tersampaikan.
Memang rasanya seperti mendengar isapan jempol, tapi tidak bagi Yeni, peremuan yang kini sudah berumur 51 tahun dan memiliki dua orang anak perempuan dan satu anak laki-laki. Dia mengaku telah merasakan guna-guna oleh seseorang saat masih muda.
Kepada Okezone dia pun mengisahkan kejadian yang menimpanya tersebut. Awalnya, kejadian terjadi saat dia masih kelas dua SMP di Lamasi, Sulawesi Selatan.

Dia pun memilih untuk mengikuti pengobatan alternatif selama beberapa bulan, lantaran sakit matanya tak kunjung sembuh justru malah tambah parah.
"Waktu itu mata sudah bener-bener parah dan pengliatan sudah kabur. Jadi selama 3 bulan saya memilih berobat alternatif di kampung. Itu juga disaranin sama orang-orang dan Mama saya," ujarnya.
Setelah menjalani pengobatan alternatif selama tiga bulan, mata nya pun sembuh dan ia bisa melihat secara normal. Sayangnya, kesembuhan tersebut tidak selamanya. Penyakit mata tersebut, kembali menyerangnya pasca-pernikahan yang dia lakukan.
"Kan setelah nikah pindah ke Jakarta ikut almarhum suami kerja dan untuk menetap tinggal disana. Pas tahun 2005 matanya kembali sakit lagi, dan itu mata yang sama seperti sebelumnya yang sakit mata kanan," jelas dia.