Lebih lanjut dr. Richard mengatakan bahwa era 4.0 telah menuntut para generasi muda untuk belajar dah belajar. Alhasil anak-anak sudah tidak memiliki waktu untuk diri mereka sendiri. Bahkan hanya untuk sekadar bermain bola sebagai sarana olahraga dan hiburan.
“Bayangkan zaman sekarang anak di-press untuk terus belajar. Masuk pukul 07.00 pulang pukul 17.00. Bahkan untuk bermain bola saja sudah tidak ada waktu, gimana anak tidak depresi?” lanjutnya.