Para peneliti pun menggunakan pencitraan batuk dan bersin berkecepatan tinggi, untuk menghasilkan analisis baru dari perspektif mekanika fluida.
Dari sini, para peneliti dengan cepat menemukan bahwa tetesan lendir yang lebih kecil terbang jauh lebih cepat daripada yang lebih besar karena memiliki lebih banyak momentum.

Para peneliti menamai batuk atau bersin ini dengan istilah "awan turbulen berlipat ganda” karena awan bercampur dengan udara di sekitarnya sebelum muatan tetesan cairan jatuh, lalu menguap menjadi residu padat, atau keduanya.