Saking dianggap sangat ofensif, beberapa media lokal pun menyensor pintu masuk bar tersebut saat meliput. Saking banyaknya masyarakat yang keberatan dengan konsep bar tersebut, pintu kontroversial itu akhirnya diturunkan delapan jam setelah didirikan karena reaksi publik.
Sebagaimana dilansir Asia One, Jumat (15/11/2019), konsep pintu bar yang dianggap vulgar ini bahkan telah menarik perhatian biro budaya daerah. Mereka pun langsung memerintahkan penyitaan terhadap dekorasi yang menyinggung tersebut. Para staf kemudian diminta untuk membuang hiasan tersebut di depan biro sebelum menuliskan surat perjanjian tidak akan mengulangi tindakan itu lagi