Menariknya, sambung Princess, proses pengolahan ikan hasil peternakan di empang itu diolah menjadi pindang dengan pemanfaatan bio gas yang diciptakan dari kotoran sapi. Jadi, bisa dikatakan, satu proyek dengan proyek lain saling berkaitan dan ini membantu memperbaiki taraf hidup dan ekonomi masyarakat di desa tersebut.
Di sisi lain, Princess menceritakan kalau dirinya sempat membantu masyarakat di sana untuk menjualkan ikan pindang di pasar. Ya, perempuan berusia 19 tahun ini turun langsung ke pasar dan jualan ikan pindang. Di momen dia jualan itu, Princess menuturkan kalau dirinya bisa bantu jual 15 ikan pindang. "Itu pengalaman yang menyenangkan sekali buat aku," singkatnya lalu tersenyum.

Terkait dengan detik proyek BWAP 2019, Princess menyatakan bahwa proyek ini dikerjakan selama 3 hingga 4 bulan lamanya. Di proses pengerjaan proyek pun dia dibantu banyak dari Yayasan Miss Indonesia sudah pasti, lalu dari Odesa-Indonesia, dan juga Jalinan Kasih.
Harapan besar dia selipkan untuk keberlangsungan proyek ini. Dia berharap, apa yang sudah dia titipkan di desa itu bisa terus berjalan dan memberi dampak positif untuk masyarakat di sana.
"Aku hanya berharap semoga apa yang aku titipkan bisa terus dikembangkan masyarakat di sana dan dapat memberi dampak positif untuk masyarakat. Amin," tutur Princess.
(Dinno Baskoro)