Meskipun beberapa tujuan terkenal sebagai daerah konflik, dikatakan sebetulnya paket liburan ekstrem ini terdiri dari perjalanan tur ke situs bersejarah dan kunjungan ke kota dan desa, di mana wisatawan dapat bergaul dan berinteraksi dengan penduduk dan mencari tahu bagaimana mereka membangun kembali masyarakat setelah konflik. Lupine juga menegaskan bahwa semua wisata aman dan wisatawan dibawa ke daerah-daerah di mana keselamatan wisatawan tidak berisiko.
Terdengar menyeramkan, namun pada nyatanya liburan ekstrem ini disebutkan James tidak sepi peminat. Sebab, alih-alih ingin memacu adrealin dan mengambil resiko tinggi. Para wisatawan yang tertarik, tipikalnya adalah lebih memilih ikut tur ekstrem ini karena memang mengalami kesulitan untuk mengatur perjalanan ke negara tersebut.
“Banyak dari klien kami yang sudah pergi mengunjungi lebih dari 150 negara. Kebanyakan orang merasa penasaran dengan trip ini. Contohnya saat ke tempat seperti Chernobyl, ada beberapa motivasi di dalamnya. Kita jadi membaca sejarah tentang apa yang terjadi, bisa melihat bagaimana sebuah kota terlantar yang ditinggalkan oleh manusia. Sangat menyentuh,” pungkasnya.
(Dinno Baskoro)