Pelecehan seksual pun berlanjut pada waktu Uni kuliah. Ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang pria yang merupakan penumpang Transjakarta. Kala itu penumpang pria ini berusaha mencari celah untuk dapat memegang payudara Uni yang duduk di hadapannya.
“Posisi bus penuh penumpang dan ada seorang pria yang berdiri di hadapan saya. Dia berusaha memegang payudara, saya pun berusaha menghindari menggunakan tangan meski pada akhirnya tersentuh juga. Tapi saya enggak bisa berbuat banyak karena posisi bus di jalan tol gak bisa turun dan sebelah saya pria juga,” ujar Uni.
Pelecehan seksual yang terakhir kali dialami Uni adalah saat dirinya hendak berangkat kerja setelah lulus kuliah. Menurutnya ini adalah pelecehan seksual yang paling parah, karena dengan sangat berani meremas bokongnya saat sedang berada di dalam bus.

“Padahal posisinya kami terhalang oleh satu orang. Meski demikian, saya pun lagi-lagi tidak melawan ataupun berteriak. Yang bisa saya lakukan adalah pergi menjauh ke tempat yang lebih aman,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Uni mengaku memang tidak bisa bereaksi apa-apa ketika mendapat pelecehan seksual selama hidupnya. Ia mengatakan, rasa takut menjadi salah satu penyebab mengapa Uni selalu diam dan memilih untuk pergi menghindar ketika mendapat perlakuan tidak menyenangkan tersebut.