"Oke, jika kita belajar marketing, ada namanya exposure yang diconvert ke buying decision. Contohnya, si influencer promo, seberapa persen kemungkinan kostumer beli atau menggunakan jasa si promotor. Efeknya ada 2; image dan sales," terangnya.
Lebih lanjut, Ajung menuturkan, sekarang analisis lagi, background Awkarin dan majority followers-nya, begitu juga dengan side story-nya. "Apakah masuk sama market yang diincar dan apakah sama dengan branding product tersebut," sambungnya.
Ajung pun dengan tegas menyatakan kalau manusia 2020 itu sudah semakin cerdas, maka dari itu, dia mengharapkan semua influencer untuk semakin pinter menggunakan platform yang dia punya dan digunakan seperlunya. Terkait saran untuk Awkarin, dia menjelaskan sikapnya sesuai dengan isi DM pada Awkarin.
"Secara personal udah disampein kemarin, tapi kalau ke influencer lain, ya, nggak salah karena kita semua cari makan. Pinter-pinter lah membawa platform masing-masing dan pergunakan secukupnya," ungkapnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)