Angka kekerasan terhadap anak dan perempuan yang cukup tinggi perlu mendapatkan perhatian tinggi dari banyak pihak. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) bersama dengan Badan Pusat Statistik pada 2018 lalu, tercatat angka kekerasan anak mencapai 66% dan 1 dari 3 perempuan mengalami kekerasan.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintah melalui Kemen PPA telah mendirikan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA). UPTD PPA bertindak sebagai wadah bagi masyarakat khususnya anak-anak dan perempuan untuk melapor apabila mengalami kekerasan. Selain itu, dengan didirikannya lembaga tersebut ingin menunjukkan jika pemerintah serius memerangi kekerasan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Sepanjang tahun 2018 Kemen-PPPA telah berhasil menangani 4.500 kasus terkait perempuan dan anak. Penyelesaian kasus sangat didukung hadirnya UPTD PPA di berbagai daerah. Hingga Juli 2019, UPTD PPA telah terbentuk di 18 Provinsi dan 34 Kabupaten/kota,” ungkap Sekretaris Kemen-PPPA, Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM saat ditemui Okezone, Senin (29/7/2019) dalam acara Penyematan Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak’.
Pada acara tersebut, artis Cinta Laura Kiehl terpilih sebagai Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Dirinya diharapkan dapat membantu Kemen-PPPA bersosialisasi kepada masyarakat agar berani melapor apabila mengalami kekerasan . Sosialisasi juga dibutuhkan guna menghindari masalah kekerasan.
Penyematan Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak kepada Cinta terjadi bukan tanpa alasan. Diungkapkan oleh Pribudiarta, perempuan kelahiran 17 Agustus 1993 itu berhasil menunjukkan jika dirinya berhasil bertahan untuk menghadapi kekerasan dan melanjutkan hidup. Selain itu, dirinya adalah pribadi muda yang positif, cerdas, dan peduli pada kekerasan.
“Ke depannya kami berharap bisa melakukan sosialisasi bersama Cinta agar anak-anak muda dapat lebih peduli dengan kekerasan. Semoga Cinta bisa mendorong peer group-nya baik di media sosial maupun di media konvensional untuk melawan kekerasan,” ujar Pribudiarta.
Dalam kesempatan yang sama, Cinta Laura mengaku merasa bahagia dan bersyukur lantaran dirinya dinobatkan sebagai Duta Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Dirinya ingin mendorong perempuan dan anak-anak Indonesia agar tidak takut melaporkan hal-hal yang tidak adil bagi mereka dan kekerasan. Perempuan blasteran Jerman-Indonesia itu berharap masyarakat berani melawan kekerasan.
“Sebenarnya sudah banyak regulasi dan undang-undang yang mengatur hal tersebut. Tinggal bagaimana caranya membuat awareness yang lebih banyak lagi supaya perempuan dan anak Indonesia tahu apa yang harus dilakukan kalau ada sesuatu yang terjadi pada mereka,” tutur Cinta Laura.