Di sisi lain, tikus yang termasuk dalam ordo Rodentia juga bisa menularkan penyakit yang cukup serius seperti leptospirosis. Penyakit ini biasanya sering muncul setelah bencana banjir yang berasal dari kencing atau kotoran tikus yang tergenang air. Cara penyebarannya melalui luka terbuka pada tangan atau kaki dan mukosa mulut.
“Air atau makanan yang sudah tercemar oleh kotoran tikus yang mengandung leptospirosis akan menulark kepada manusia melalui luka terbuka atau mukosa mulut. Biasanya pasien dengan leptospirosis datang dengan keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot terutuma otot betis, mata merah, timbul kuning pada mata dan kulit, serta urine berwarna seperti teh,” terang dr Ari.

Menurutnya, sekilas pasien yang terkena leptospirosis terlihat seperti pasien infeksi hepatitis virus. Oleh karenanya, pasien perlu mendapatkan penanganan secepatnya karena jika terlambat bisa berakibat fatal.
“Penyakit leptospirosis karena tikus sangat berbahaya bila berlanjut. Bisa terjadi berbagai komplikasi antara lain terjadi kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru, dan otak,” tandas dr Ari.
(Helmi Ade Saputra)