 
                “Bridezilla adalah istilah awam yang diberikan kepada calon mempelai yang berubah emosi perilaku karena berbagai tekanan dan tuntutan. Hal ini bisa terjadi karena kompetensi mental terbatas dan karena tekanan dari banyak pihak terutama diri sendiri,” terang Kasandra, saat diwawancarai Okezone, Kamis (20/6/2019).
Lebih lanjut, Kasandra membenarkan bahwa pengaruh usia dan jenis kelamin seseorang berpengaruh pada potensi terjadinya sindrom Bridezilla. Ia pun menjelaskan beberapa ciri-ciri yang menunjukkan seorang calon pengantin yang mengalami sindrom Bridezilla.

“Ciri-ciri seseorang yang mengalami sindrom Bridezilla adalah emosionalnya yang tidak stabil, meledak-ledak, perilaku yang menjadi tidak terkendali. Cara yang paling tepat untuk mengatasi Sindrom Bridezilla adalah dengan meminta bantuan psikolog untuk berkonsultasi,” lanjutnya.
Meski pun terlihat sederhana, namun sindrom Bridezilla tidak boleh dianggap remeh. Sindrom ini bisa kembali terjadi kepada seseorang diluar pernikahan ketika mereka mengalami stress maupun tekanan dalam hidupnya.