PEREMPUAN memakai gaun pengantin dengan selempang bertuliskan Bridezilla terlihat berjalan dititik keramaian kota Jakarta. Dari pantauan beberapa akun sosial media yang disebar oleh para netizen, pengantin perempuan tersebut sepertinya telah mengalami sindrom Bridezilla dan ingin menyampaikan pesan tentang hal-hal yang biasa terjadi pada perempuan ketika menghadapi hari pernikahannya.
Dengan makeup yang tidak beraturan dan memegang papan berisikan tulisan keluhan-keluhan Bridezilla “Duh, baju pernikahan sudah jadi, timbangan malah makin naik!”, “Sudah cetak undangan, ternyata tanggal resepsi salah! gimana, dong?”, “Sudah pesan kipas buat souvenir resepsi, yang datang gantungan kunci! ohmaygaaaat!”, para pengantin ini mencoba untuk memberitahu kepada masyarakat luas khususnya kaum perempuan tentang apa itu Bridezilla.

Setiap perempuan pasti mempunyai sebuah impian untuk memiliki pernikahan yang sesuai dengan harapannya. Namun apa jadinya ketika harapan-harapan itu terbentur dengan rencana yang kurang pas. Biasanya, efek yang ditimbulkan dari harapan yang tidak sesuai dengan keinginan tersebut akan membuat seorang pengantin menjadi lebih emosional dan meluap-luap atau bisa dibilang terkena sindrom Bridezilla.
Hal ini pun dibenarkan oleh Psikolog, Kasandra Putranto. Menurutnya sindrom Bridezilla merupakan kondisi dimana calon mempelai mengalami perubahan emosi.