BRASTAGI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) benar-benar ingin memaksimalkan seluruh potensi yang ada di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut). Kali ini lewat Focus Group Disscusion (FGD) disosialisasikan cara pengembangan potensi wisata kuliner dan belanja di sana.
FGD bertajuk Sosiaslisasi Kesepahaman Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja tersebut digelar pada Kamis (23/5/2019) di Grand Mutiara Hotel Brastagi. Jumlah peserta acara itu mencapai 35 orang yang berasal dari unsur pemerintah daerah setempat, pelaku usaha kuliner, Asita, PHRI, akademisi, perusahaan travel, dan komunitas di Danau Toba.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar karena sudah memfasilitasi FGD di sini. Pasti ada banyak ilmu yang didapat peserta. Dari situ, wawasan berkembang untuk menciptakan inovasi. FGD ini memetakan semua potensi di sini. Lalu, disusunya menjadi road map, disoroti juga kemasan, promosi, hingga pelayanannya. Semua harus optimal,” ujar Kepala Bidang Bina Obyek Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumut Maike Moganai Ritonga mengatakan, FGD ini.
Lebih lanjut ada 4 hal yang dibahas dalam diskusi tersebut, yakni Kebijakan Pengembangan Wisata Budaya, Potensi Wisata Kuliner dan Belanja Kabupaten Karo, Program Kerja BODT yang Mendukung Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja, dan Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja.
“Karo masuk dalam 7 kabupaten yang berada di Kawasan Danau Toba. Potensi yang dimilikinya sangat besar. Yang jelas, setelah FGD ini, keberlanjutan program pariwisata akan semakin optimal. Sumut, Karo dan Medan akan mendapat banyak value dari industri wisata kuliner dan belanjanya,” timpal Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini.