“Teknik ini memiliki banyak kelebihan karena hanya sebagian sendi lutut yang dibuang maka luka operasi menjadi lebih kecil. Pada teknik ini hanya 25 persen permukaan sendi yang dibuang dengan pendarahan operasi yang lebih sedikit sehingga lekas sembuh,” terang dr. Franky, saat diwawancarai Okezone belum lama ini.
Tak hanya meminimalisir luka dan risiko, para pasien pun mengaku rasa nyeri yang dirasakan menjadi banyak berkurang sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk melakukan rawat inap di rumah sakit.
“Pasien yang menjalani operasi UKA juga menyatakan bahwa keluhan nyeri pasca operasi menjadi lebih ringan. Dalam waktu rata-rata 1-2 hari, pasien dapat mulai latihan berjalan sehingga pasien memerlukan waktu rawat inap yang lebih singkat dibandingkan operasi penggantian sendi lutut jenis total,” tuntasnya.
(Santi Andriani)