Kami sempat menelusuri tiga pulau tersebut selama hampir lima hari atas undangan Macau Government Tourism Office (MGTO) perwakilan Indonesia. Kemegahan Macau sudah bisa dirasakan saat menempuh jembatan di atas laut sepanjang 55 km dari Bandara Hong Kong.
Dengan bus umum, pengunjung cukup membayar HKD65 dan dalam waktu 35 menit sudah bisa sampai Macau. Dengan jumlah penduduk sekitar 600.000 orang, kini Macau menjadi salah satu kota favorit tujuan wisatawan dari luar. Berdasarkan data MGTO, lebih dari 6 juta wisatawan berkunjung ke kota ini dalam setahun.
Untuk wisatawan dari Indonesia sendiri tiap bulan mencapai 15.000 dan saat perayaan Imlek bisa mencapai 16.000. “Kini dengan adanya jembatan sepanjang 55 km di atas laut, kunjungan wisatawan meningkat drastis.
(Foto: Traveltriangle)
Sejak akhir 2018 semakin mudah berkunjung ke Macau,” ujar Anggoro Putranto, perwakilan MGTO Indonesia. Kini Macau juga tidak lagi mengandalkan kasino sebagai tujuan wisatawan, tapi lebih mengutamakan kekayaan budaya dan sejarah Kota Macau.
Baca Juga : Potret Messya Iskandar dalam Balutan Super Minim, Awas Gak Kuat Iman!
Beragam bangunan yang memiliki cita rasa dan arsitektur tinggi kini menjadi daya tarik wisatawan, terutama warisan Portugis. Portugis yang datang ke Pulau Macau sekitar 1555 telah meninggalkan banyak budaya dan bangunan sejarah. Perpaduan bangunan antara Portugis dan kekhasan lokal kini telah menjadi daya tarik wisatawan.
Baca Juga : Kisah Suami yang Jatuh Cinta dengan Kekasih Istrinya, Ketiganya Hidup Bersama!
Ya, Macau bisa menjadi miniatur budaya Portugis di Asia. Dengan berkunjung ke Macau, wisatawan bisa mempelajari sejumlah arsitektur bangunan peninggalan Eropa- Portugis, mulai bangunan gereja, kuil, museum, benteng, hingga kawasan hunian warga.
(Foto: Traveltriangle)
Selain itu, Anda bisa melihat secara langsung perkembangan modern Macau dengan sejumlah bangunan megah, seperti Tower Macau, Eiffel Tower Macau, dan bangunan mal mewah seperti The Venitian, The Parisian, MGM, dan Galaxy City.
Macau terus bermetamorfosis sebagai kota tua yang melestarikan warisan budaya Portugis, budaya China Lama dengan Macau sebagai kota modern sebagai simbol keterbukaan dan kemajuan.
Dengan pola pembangunan tersebut, Macau telah berubah menjadi kawasan tujuan wisata yang menawarkan destinasi warisan kota tua dan kota modern sekaligus. Beragam event dan festival telah disiapkan untuk menarik lebih banyak wisatawan dari berbagai negara.
(Helmi Ade Saputra)