Macau kini telah menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan dunia seiring selesainya pembangunan jembatan dari Hong Kong menuju Macau.
Jembatan yang menyeberangi lautan sepanjang 55 km ini telah memperpendek jarak perjalanan dua kota besar modern tersebut. Inilah awal keajaiban yang dirasakan wisatawan untuk menjelajahi Kota Macau. Berkunjung ke Macau serasa menelusuri perjalanan sejarah awal mula Macau sebagai kota tua sekaligus kota modern yang kini terus berkembang.
Disebut kota tua lantaran ada satu kawasan bangunan dan landmark peninggalan Portugis yang memiliki cita rasa tinggi. Arsitektur bangunan dan keunikan desain menjadi salah satu kekayaan tersendiri.
Sementara Macau kini juga telah berkembang sebagai kota modern dengan banyak bangunan mercusuar, seperti Macau Tower dan Eiffel Tower serta sejumlah bangunan mal lainnya yang cukup megah. Macau terdiri dari tiga pulau, yakni Macau Peninsula, Taipa, dan Kepulauan Coloane.
Di Pulau Macau Peninsula dan Coloane terdapat banyak warisan budaya dan sejarah Portugis. Di Macau, hampir sebagian besar landmark-nya adalah hasil peninggalan Portugis. Begitu juga di Kepulauan Coloane, corak bangunan berasal dari para arsitektur Portugis.
Berbeda dengan Taipa yang merupakan kota modern dengan berbagai bangunan megah yang merupakan hasil karya Macau modern. Taipa merupakan area kawasan perluasan reklamasi baru yang kini berdiri sejumlah mal dan menara megah sebagai simbol kota modern dunia.
(Foto: Traveltriangle)
Simbol kota tua dengan arsitektur Portugis dan kota modern sebagai perlambang kemegahan dan kemajuan telah menjadikan Macau sebagai titik temu budaya Eropa-Portugis dengan Asia-China. Dua budaya tersebut yang kini telah menjadi pemikat jutaan orang untuk berkunjung ke Macau.